Kamis, 26 Januari 2012

HARLAH ANSOR, BAGAIMANA SEBAIKNYA ?

PULUHAN JUTA....?
ya..., rentetan acara Hari Jadi ANSOR di kecamatan Jatiroto Lumajang Jatim baru-baru ini (awal januari 2012) menghabiskan dana puluhan juta rupiah. Mulai yang namanya pawai ta'aruf, jalan santai berhadiah sapi, dialog agama hingga pengajian umum. SERU...? tentu saja. SUKSES ACARANYA...? tentu saja. BERMANFAAT BAGI WARGA NU...? tunggu dulu.
Untuk persoalan manfaat bagi warga NU khusunya sahabat-sahabat ansor sendiri, jawabannya adalah DI TAFSIL (meminjam istilah LBM NU)
Jika dikatakan bermanfaat "ya" tetapi hanya terbatas pada orang - orang tertentu. Tetapi bagi orang NU (ANSOR) pada umumnya, saya pikir "TIDAK"
Yang terjadi hanyalah "penghamburan" rupiah atau lebih extrim lagi adalah "penghianatan" amanah dari penyandang dana. Kok bisa....?
Beginilah cara bercerita:
Pada umumnya orang beranggapan bahwa amalnya itu untuk ibadah. Tapi pada tingkat pelaksanaan, panitia selalu berpikir "kemeriahan". Sehingga dibikinlah / disepakatilah acara-acara yang sifatnya seremonial. Yang penting dihadiri oleh banyak orang. Teman-teman ansor hanya berpikir bagaimana ANSOR ini tampak "BESAR", banyak pengikut, banyak anggota. (padahal pada kenyataannya, Anggota Ansor adalah Pengurus Ansor itu sendiri).
Hingga pada acara puncaknya, yang mereka menyebutnya dengan acara "Pengajian Akbar". Saya menyempatkan diri lewat di tempat acara: InnalilLah ..., hanya segelintir orang yang siap-siap mendengarkan CERAMAH AGAMA sambil menunggu sang muballigh yang kunjung datang.
Lalu ............... , siapa yang yang dibidik teman-teman Ansor dalam perhelatan ulang tahun yang memakan  biaya puluhan juta dari AMAL ini...?
siapa yang berhasil di perbaiki agamanya ....?
INILAH "SEMU" yang dicapai hingga akhir cerita.

Sebuah SOLUSI:
Kalau memang Ansor ingin berbuat yang lebih baik dan tepat sasaran, melihatlah disekelilingnya; masih banyak Muslim awam yang enggan sholat lima waktu, beri mereka bimbingan, habis dibimbing kasih uang jajan. (daripada buat jalan santai)
Bahkan ditempat saya mukim (Lumajang Timur) ada seorang muslim miskin yang masih menjadi buruh (tukang bersih) di Gereja Kristen. Apakah remaja Ansor tidak melihat ini....? Bukankah ini sasaran dakwah yang tidak akan makan puluhan juta...?
Inilah saya pikir, kedepannya Ansor mesti mengisi ulangtahunnya dengan acara "Penyelamatan Aqidah" saudara muslimnya.